Media-SINDO.COM.
(Ket. Poto: Wajah Pelaku DN Yang Diduga Melakukan Kekerasan
Kepada Aktivis Kumala. (Hasil tangkapan layar Video)
Serang.BANTEN - Mendapati kadernya mendapat tindak kekerasan dari oknum pejabat sekaligus Ketua DPD KNPI Banten, Ketua Kumpulan Mahasiswa Lebak (Kumala) Komisariat UIN Banten Bereaksi keras.
"Kami dari kumala UIN Banten mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum pejabat sekaligus ketua DPD KNPI Banten inisial DN, kepada dua kader kami di gedung paripurna DPRD" ungkap Amin Ketua Kumala UIN Banten. Rabu (5/10/2022).
Amin menegaskan ia akan melakukan langkah hukum dalam menyikapi persoalan tersebut. "Kami pasti akan proses hukum sesuai dengan mestinya, agar memberikan efek jera kepada pelaku yang notabenya bukan sebagai tim pengamanan di gedung tersebut" tegasnya.
Amin memastikan bahwa tindakan oknum tersebut tidak membuat mereka gentar dalam upaya menyampaikan aspirasi demi kemajuan Banten yang lebih baik lagi. "semoga aspirasi kami tak hanya tertulis di kertas tapi juga direalisasikan dalam bukti yang nyata oleh Pj Gubernur dan DPRD Banten." Tutupnya.
Sementara itu, reaksi serupa disampaikan oleh ketua Kumala Perwakilan Serang, Fauzul Hakim, dalam keterangannya ia memastikan bahwa dua aktivis yang mendapatkan perlakuan kekerasan adalah kader Kumala.
"Kami Kumala Perwakilan Serang, akan menindak lanjut Kejadian tersebut yang dilakukan oknum pejabat, jelas hal ini jika di diamkan begitu Saja oknum Tersebut akan semena-mena menghakimi sendiri" tegasnya Fauzul.
Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Banten, Deden Apriandi saat dikonfirmasi, meminta wartawan agar menanyakan persoalan tersebut kepada Bagian Humas. "Bisa konfirmasi ke Humas yah, kebetulan saya lagi acara" jawab Deden singkat.
Sebelumnya, Dugaan kekerasan juga mendapat kecaman dari Sekretaris Wilayah Pemuda Pancasila Banten, Pujiyanto. Ia mengecam tindakan pejabat setwan DPRD Banten tersebut. "Saya sangat menyesalkan apa yang sudah terjadi, kekerasan dalam alasan apapun tidak bisa dibenarkan" kecamnya.
Pujiyanto menyampaikan, apa yang dilakukan Rekan-rekan Aktivis dalam ruang paripurna istimewa DPRD Banten tentunya punya dasar yang kuat. "Banten ini butuh mereka yang punya keberanian menyampaikan pendapat, kalau kemudian mereka dibungkam dengan kekerasan oleh pejabat, Menurut saya Banten saat ini sedang tidak baik-baik saja". Tegasnya
Menurut Pujiyanto, Banten di usianya yang ke-22 tahun sudah saatnya membuka diri untuk menyelesaikan berbagai persoalan dengan otak bukan otot. "Saya mengecam, siapapun yang menggunakan kekerasan untuk membungkam aspirasi masyarakat Banten" kecamnya.
Sementara itu, DN pejabat setwan DPRD Banten yang juga ketua KNPI Banten masih bungkam, pesan WhatsApp yang dikirim wartawan hanya dibaca (centang biru).* Red